Saat proses pembentukan tata surya kita ada banyak sisa bebatuan di sekitar orbit bumi. Seiring waktu, ada ribuan ton bebatuan antariksa itu yang masuk ke atmosfer Bumi setiap tahunnya. Ketika batuan antariksa masuk ke atmosfer dan terbakar, itulah yang kita sebut dengan meteor. Lantas apa bedanya dengan asteroid dan komet?
Dilansir dari BRIN, meteor terjadi ketika bebatuan antariksa memasuki atmosfer Bumi dan terbakar. Kejadian ini biasanya terjadi pada ketinggian 80km. “Bebatuan antariksa secara keseluruhan disebut meteoroid,” ucap Thomas Djamaluddin, Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Adapun asteroid merupakan batuan antariksa yang berukuran besar. Bahkan asteroid ini kadang terlihat seperti bintang sebab mengeluarkan cahaya. Padahal cahaya itu adalah pantulan cahaya matahari.
Sedangkan komet dikenal sebagai benda antariksa yang terdiri dari es dan debu. “Ketika komet mendekati matahari, es yang terdapat di dalam komet menguap dan melepaskan debunya. Dorongan angin matahari menyebabkan terbentuknya ekor debu. Oleh karenanya, komet sering disebut sebagai bintang berekor. Pecahan asteroid atau komet mungkin juga berpapasan dengan bumi dan menimbulkan meteor terang. Meteor yang besar dan terang ini disebut bola api atau fire ball,” kata Thomas.
Sebagian besar meteor habis terbakar di atmosfer. Kalau sampai lolos ke permukaan bumi, maka ia disebut meteorit, dengan kandungan seperti bebatuan di bumi dan sebagian kecil adalah logam. Warna yang tampak dari meteor akan berbeda tergantung kandungannya.
Thomas mengatakan unsur nitrogen dan oksigen akan menampakkan cahaya merah. Sedangkan unsur kalsium akan menampakkan warna biru dan unsur magnesium menampakkan warna hijau. Unsur besi menampakkan warna kuning.
Terdapat dua jenis meteor berdasarkan waktu terjadinya, yaitu meteor sporadis yang waktunya tidak tentu. Lalu kedua adalah hujan meteor yang terjadi pada waktu dan arah tertentu. Hujan meteor adalah masuknya meteor ke bumi dalam jumlah banyak karena berasal dari gugusan debu sisa komet. Hujan meteor juga akan tampak dari arah rasi bintang tertentu, sesuai arah titik pertemuan Bumi dan gugusan debu komet. “Misalnya, hujan meteor eta aquarids yang tampak terpancar dari rasi aquarius,” kata Thomas.
Be First to Comment