Fenomena planet berjajar atau dikenal pula dengan istilah planetary alignment bakal terjadi mulai Senin (3/6) hingga Selasa (4/6) sekitar pukul 05.15 WIB. Di langit akan terlihat enam planet berjajar sepanjang ekliptika, yang tampak sebagai garis khayal lintasan matahari dan planet2 di langit.
Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Thomas Djamaluddin, menyatakan bahwa keenam planet yang berjajar itu adalah Planet Jupiter, Merkurius, Uranus, Mars, Neptunus, dan Saturnus.
Fenomena planet berjajar ini bisa dilihat dari atas kepala hingga ufuk timur. Saturnus dapat dilihat dengan mata biasa seperti bintang terang, sementara Neptunus dan Uranus hanya bisa terlihat dengan teleskop. Mars akan tampak seperti bintang berwarna agak merah, Merkurius terlihat seperti bintang redup menjelang matahari terbit, dan Jupiter juga tampak redup.
“Hanya planet terang yang bisa teramati, terutama saat langit masih gelap. Saturnus dan Mars hanya tampak sebagai titik cahaya seperti bintang. Jupiter terbit menjelang matahari terbit, kemungkinan tidak teramati,” kata Prof. Thomas, dalam keterangannya.
Fenomena planet berjajar ini merupakan kejadian biasa dan sering terjadi karena planet-planet dekat bidang orbit bumi mengitari matahari, sehingga selalu berada di sekitar ekliptika. Namun, kali ini fenomena ini dianggap langka karena jumlah planet yang berjajar mencapai enam.
Menurut Prof. Thomas, tidak ada dampak apa pun bagi bumi. Jika diamati dengan mata biasa, planet hanya terlihat sebagai titik cahaya seperti bintang, namun dengan teleskop bisa melihat cincin Saturnus.
Semua planet mengitari matahari dengan periode tertentu, ada yang satu tahun, ada juga yang lebih dari satu tahun. Hal ini bisa dihitung dan dimodelkan ketampakannya di langit, sehingga jauh-jauh hari sudah bisa diperkirakan. “Fenomena planet berjajar ini bisa diprediksi dengan menggunakan aplikasi gratis seperti Stellarium, yang dapat mensimulasikan fenomena ini mulai dari titik terbit hingga kira-kira di atas kepala kita,” ucap Prof. Thomas.
Mitos yang mengelilingi fenomena planet berjajar sering kali diramalkan oleh masyarakat sebagai pertanda sesuatu akan terjadi, namun ini didasarkan pada kepercayaan, bukan logika sains. Prof. Thomas mengatakan, melalui fenomena planet berjajar ini, kita bisa memberikan inspirasi bagi para siswa untuk mempelajari sains yang meskipun rumit tetapi menyenangkan.
Be First to Comment