Pasca banjir bandang yang menerjang ratusan rumah di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi pada Jumat (22/6/2018), kondisinya masih menghawatirkan.
Hal ini membuat air dan lumpur meluap hingga ke jalan raya yang merupakan jalur alternatif penghubung Kabupaten Banyuwangi dengan Kabupaten Jember.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi talah menetapkan status darurat bencana tujuh hari ke depan pasca banjir bandang itu.
Berbagai langkah upaya tanggap darurat dilakukan pemerintah daerah dalam merespons banjir tersebut, tanpa terkecuali bantuan dari berbagai pihak dan lembaga kemanusiaan seperti Palang Merah Indonesia (PMI).
“Penanganan darurat masih dilakukan PMI Banyuwangi paska banjir bandang ini, di antaranya, selain membantu warga melakukan pembersihan bekas material banjir, PMI Pusat sudah mendorong bantuan kedaruratan dan logsitik ke lokasi,” kata Kasubdiv Tanggap Darurat dan Pemulihan PMI Pusat Ridwan S. Carman.
Hal ini dilakukan dalam upaya membantu dan mendukung pemerintah daerah dalam upaya melakukan operasi tanggap darurat bersama pasca banjir bersama sejumlah pihak lainnya.
Sebelumnya, tambah ridwan, dalam upaya respons saat kejadian, PMI telah menerjunkan relawannya melakukan asesmen kaji cepat, dan bersama bergotong royong membantu menormalisasikan selokan yang tersumbat lumpur serta pembersihan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum.
Selain itu, PMI juga menerjunkan armada ambulans dan armada tangki air bersih.
“Selain mendorong bantuan perlengkapan pembersih lumpur seperti cangkul, sekop, dan perkakas lainnya, PMI juga sudah mendorong bantuan untuk para pengungsi seperti hygienis kit, baby kit, dan sembako, dan penambahan relawan sebanyak 92 personil,” kata Ridwan.
Kontributor: Atep Maulana
Be First to Comment