Press "Enter" to skip to content
Bulan (dok. geralt/pixabay)

Kalau di Bumi 1 Hari 24 Jam, Di Bulan…

Setiap 24 jam kita melihat matahari terbit dan terbenam. Itu semua terjadi lantaran rotasi bumi pada porosnya. Bagaimana dengan Bulan, apakah Bulan juga berotasi pada sumbunya?

Jawabannya ya! Bulan juga berotasi pada poros atau sumbunya. Tetapi gerakan rotasi Bulan lebih lambat daripada Bumi.

Dilansir dari Live Science, NASA menyatakan Bulan berotasi sekitar 29,53 kali satu hari Bumi. Sederhananya, kalau Bumi menyelesaikan satu rotasi setiap 24 jam, maka Bulan menyelesaikan rotasinya setiap 709 jam. Apa yang menyebabkan perputaran ini lebih lambat?

Gerakan rotasi Bumi mungkin terkait dengan proses terjadinya benda langit itu, sebagaimana juga benda-benda langit lainnya. Ada satu teori yang disebut teori ‘giant-impact’ yang menyatakan kurang lebih 4,5 miliar tahun lalu ada sebuah benda seukuran Mars, disebut Theia, yang menabrak Bumi yang sedang berkembang. Panas dari tumbukan Theia telah menyebabkan lautan magma yang melelehkan kerak Bumi sehingga Bumi mengeluarkan partikel-partikel uap yang berputar ke luar angkasa.

Partikel-partikel yang berputar-putar ini akhirnya menyatu dan saat gas mengembun, ia mulai berputar lebih cepat. Perputaran ini semakin cepat mendekati inti gravitasi dan lepih lambat pada objek yang jauh dari inti. Sebab butuh lebih banyak energi untuk memutar benda yang jauh dari pusat gravitasi.

Bulan mempertahankan momentum rotasinya ini sejak terjadinya benturan.”Dua benda yang berputar menabrak satu sama lain, dan hukum fisika memberi tahu kita bahwa awan debu besar yang dihasilkan akan tetap berputar. Akhirnya, awan debu yang berputar itu mengembun membentuk bulan yang berputar,” kata Daniel Moriarty, pakar geologi Bulan di NASA Goddard Space Flight Center dan University of Maryland.

Tidak seperti Bumi, bulan tidak memiliki atmosfer, sehingga tidak ada hambatan udara untuk memperlambat objek yang bergerak; dengan demikian, begitu Bulan berputar, ia cenderung tetap berputar.

Tapi itu baru satu teori. Teori lain adalah Capture Theory, yang menyatakan bahwa Bulan awalnya adalah benda langit yang ‘mengembara’ seperti asteroid, lalu tertangkap oleh tarikan gravitasi Bumi. Jadi, menurut NASA, Bulan sudah memiliki putarannya sendiri saat ditarik ke medan gravitasi Bumi.

Namun, Bumilah yang menentukan kecepatan rotasi bulan. Bulan menyelesaikan satu revolusi dalam waktu sekitar 27 hari — waktu yang hampir sama dengan yang dibutuhkan bulan untuk mengorbit Bumi: 27,32 hari. Akibatnya, orang-orang di Bumi hanya pernah melihat satu sisi bulan. Jika hari bulan lebih panjang atau lebih pendek, kita akan dapat melihat semua permukaan bulan saat bulan mengorbit Bumi.

Faktanya, orbit dan rotasi tidak sepenuhnya cocok karena Bumi bergerak dalam orbit elips seperti oval. Ketika bulan berada pada titik orbitnya yang paling dekat dengan Bumi, rotasinya lebih lambat dari orbitnya, memungkinkan kita untuk melihat 8 derajat permukaan tambahan dari yang biasanya kita lihat, menurut Space.com.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.