Press "Enter" to skip to content
soda di minuman ringan atau soft drink (Foto: Ernesto Rodriguez/Pixabay)

Mengapa Soda Mengeluarkan Bunyi Berdesis

Pernah membuka kaleng atau botol minuman ringan bersoda, bukan? Atau saat kamu menuang minuman ringan bersoda itu ke dalam gelas. Pasti kalian akan mendengarkan suara berdesis dan gelembung-gelembung. Tahukah kalian dari mana asal suara desis itu?

Desis di soda sebetulnya terdiri dari gelembung karbon dioksida atau biasa kita sebut CO2. Minuman berkarbonasi atau bersoda biasanya dicampur dengan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau itu pada tekanan tinggi selama proses produksi, sampai cairannya menjadi jenuh dengan gas.

Kalau dirunut dalam sejarahnya, minuman berkarbonasi sebetulnya sudah ada sejak lama. Tapi sosok yang disebut sebagai bapak industri minuman ringan adalah Joseph Priestley, seorang pendeta sekaligus ilmuwan dari Inggris, yang mengembangkan alat karbonasi pada 1772.

Baca juga: Mengapa Mengiris Bawang Bikin ‘Nangis’

Tapi tahukah kamu kalau air berkarbonasi dalam kemasan sebetulnya awalnya digunakan untuk pengobatan, begitu keterangan di Britannica. Rasa jahe ditambahkan sekitar tahun 1820 dan rasa lemon pada 1830-an.

Barulah pada 1886, apoteker John Pemberton di Atlanta, Georgia, menemukan Coca-Cola, minuman cola pertama.

Karbonasi tidak hanya menghasilkan gelembung yang mendesis, tetapi juga bereaksi dengan air untuk menghasilkan asam karbonat, yaitu menghasilkan rasa yang sedikit tajam. Makanya kalau kita minum soda yang baru keluar dari botol atau kaleng, ada rasa yang tajam di mulut, bukan?

Minuman ringan yang disimpan di kulkas akan membuat karbon dioksida larut dengan lebih baik di dalam soda. Ketika botol/kaleng dibuka, karbon dioksida yang mengalami tekanan pun bebas ke udara. Gas yang keluar ini mengeluarkan bunyi desis.

Baca juga: Alasan Mengapa Kecoak Bisa Survive Dinosaurus Tidak

“Botol soda itu adalah bejana tekan yang akan menahan tekanan itu sampai Anda membuka tutupnya,” kata Mark Jones, seorang ahli kimia industri dan peneliti di American Chemical Society, seperti dilansir Live Science. “Jika kaleng atau botol dikocok sebelum dibuka, gas yang terperangkap di dalam cairan dapat keluar untuk bergabung dengan gas di atas minuman, sehingga meningkatkan tekanan gas di atas cairan dan menyebabkan soda meledak saat wadah dibuka.”

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.