Anak-anak rentan sekali cacingan. Tapi faktanya, seperti dilansir dari Science Alert, sebagian besar anak-anak di Australia atau di negara maju, lebih jarang mengalami cacingan dibandingkan dengan anak-anak di tempat-tempat dengan kebersihan dan sanitasi yang buruk, sehingga cacingan jadi masalah umum.
Tapi ada satu spesies cacing yang umum sekali ditemukan pada anak-anak, yaitu cacing kremi. Cacing kremi (Enterobius vermicularis), juga dikenal sebagai cacing benang (di Inggris, Australia dan Selandia Baru) atau cacing kursi. Cacing ini biasa ditemukan pada kera, orangutan, simpanse. Tapi manusia adalah satu-satunya inang alami cacing ini.
Kamu tahu, cacing kremi adalah spesies purba dan telah ditemukan dalam fosil kotoran mamalia proto berusia 230 juta tahun yang lalu. Kerabat terdekat dari cacing kremi yang didapat manusia ditemukan pada kera.
Baca juga: Bukan Ular Bukan Cacing, Tapi yang Jelas Caecilian Ini Berbisa
Cacing kremi pada manusia diperkirakan berevolusi bersama kita. Telur cacing kremi tertua dari inang manusia ditemukan di sekitar kotoran manusia berusia 10.000 tahun yang ditemukan di gua Colorado. Jadi, cacing kremi sangat beradaptasi dengan baik untuk hidup di dalam dan bersama manusia.
Infeksi cacing kremi dialami 5 persen dan hingga 50 persen anak-anak sekolah dasar. Meskipun, dengan akses yang lebih mudah ke perawatan yang baik dan program pendidikan di sekolah telah mengurangi tingkatan infeksi cacing selama 20 hingga 30 tahun terakhir.
Cacing kremi berwarna putih dan seperti benang dengan betina berukuran panjang hingga 13 milimeter. Cacing jantan kurang dari setengah ukuran itu. Mereka hidup pada manusia di seluruh dunia, kebanyakan pada anak-anak antara empat dan 11 tahun. Mereka juga dapat menginfeksi orang dewasa meskipun biasanya dengan efek negatif yang lebih sedikit.
Cacing kremi telah dikaitkan dengan beberapa kondisi lain termasuk jenis radang usus buntu, vaginitis, dan infeksi uretra, walau tidak umum.
Jadi, masalah cacing kremi ini bukan pada cacing dewasanya, yang biasanya hidup di sekum (kantong tempat usus kecil dan besar bertemu) selama dua bulan. Ketika betina menggeliat keluar dari usus untuk bertelur di sekitar anus, biasanya di pagi hari, itu dapat menyebabkan iritasi.
Baca juga: Ditemukan Cacing ‘Lapis Baja’, Tahan Arsenik dan Punya 3 Jenis Kelamin
Tetapi masalah terbesar disebabkan oleh telur yang menempel pada kulit perianal dengan perekat yang bisa menimbulkan iritasi. Inilah yang menyebabkan iritasi dan gatal.
Siklus hidup cacing sebenarnya tergantung pada anak atau orang dewasa yang menggaruk pantatnya. Ketika telur digoreskan ke tangan atau di bawah kuku, mereka dapat ditransfer ke anak-anak lain di rumah atau di sekolah, atau ke orang dewasa.
Paling sering, cacing itu ikut masuk ke mulut anak yang menggaruk, karena tidak mencuci tangannya. Sehingga telur itu tertelan dan memulai infeksi lain, yang dikenal sebagai “infeksi otomatis”.
Telur cacing kremi sangat ringan sehingga dapat menempati piyama, pakaian tidur, kamar tidur, dan pada infeksi jangka panjang mereka ditemukan di debu rumah. Meski begitu, penelitian menunjukkan bahwa telur ini tidak dapat bertahan hidup lebih dari satu minggu.
Telur cacing kremi benar-benar menyebalkan. Anak-anak bisa menggaruk-garuk sehingga menyebabkan peradangan kulit yang disebut puritis. Peradangan ini menyakitkan dan dapat mengakibatkan Anda kurang tidur dan rewel.
Telur cacing kremi sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat satu per satu. Tetapi betina bertelur lebih dari 10.000 dalam rumpun berwarna krem, yang mungkin terlihat di sekitar anus. Betina juga terlihat saat bertelur, yang berarti saat Anda memeriksa pantat anak Anda ketika sangat gatal, Anda mungkin bisa melihatnya.
Perawatan cacingan sederhana dan obatnya mudah didapat di apotik. Kebanyakan merek obat cacing menggunakan obat yang sama, yang disebut mebendazole. Obat ini harus diminum oleh setiap anggota keluarga dan dosis harus diulang dua minggu kemudian untuk memastikan pengendalian cacing kremi di rumah.
Pakaian dan tempat tidur yang terkontaminasi harus dicuci dengan air panas. Metode lain untuk mencegah infeksi termasuk mencuci tangan secara teratur dan menggosok kuku jari. Mandilah dengan sabun mandi yang baik, terutama di pagi hari.
Be First to Comment