Press "Enter" to skip to content
Supermoon (Skeeze/Pixabay)

Gerhana Bulan dan Supermoon, Fenomena Langka

Gerhana Bulan sesungguhnya tak begitu langka. Tapi saat Gerhana Bulan terjadi bersamaan dengan supermoon, itu baru langka. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gerhana Bulan total dan supermoon yang akan terjadi pada Rabu (31/1) malam adalah fenomena langka.

Kata BMKG, fenomena itu akan terulang lebih dari 100 tahun untuk di Amerika, sementara wilayah Indonesia 36 tahun (Dulu terjadi pada 30-31 Desember 1982).

Kepala BMKG, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., pada senin (29/1) menjelaskan bahwa pengamatan ini dapat dilihat secara ideal dari daerah perbatasan mulai dari perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur hingga daerah yang berada di sebelah barat Sumatera, yaitu melintas di Samudera Hindia yang berada sebelah barat Sumatera yang merupakan zona bulan terbit saat fase gerhana penumbra berlangsung.

Selain itu, lokasi yang ideal untuk mengamati fenomena ini di Observatorium Boscha (Lembang), Pulau Seribu, Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, Planetarium, Museum Fatahilah, Kampung Betawi, Satu Babakan, serta Bukit Tinggi. Selain itu juga dilakukan pengamatan di 21 titik pengamatan hilal. Bahkan, di Makasaar dan Jam Gadang Bukit Tinggi pun terdapat event nonton bersama Super Blue Blood Moon.

Waspadai Dampaknya
Masyarakat diharapkan mewaspadai tinggi pasang maksimum akibat fenomena tersebut. Tinggi pasang bisa mencapai hingga 1,5 meter karena adanya gravitasi bulan dengan matahari. Fenomena ini pun juga dapat mengakibatkan surut minimum mencapai -100-110 cm yang terjadi pada 30 Januari-1 Februari 2018 di pesisir: Sumatera Utara, Barat, Sumatera Barat, Selatan Lampung, utara Jakarta, utara Jawa Tengah, utara Jawa Timur, dan Kalimantan Barat.

Tinggi pasang maksimum ini akan berdampak pada terganggunya transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas petani garam dan perikanan darat, serta kegiatan bongkar muat di Pelabuhan.

Keseluruhan proses gerhana dapat diamati di Samudra Pasifik serta bagian Timur Asia, Indonesia, Australia, dan bagian barat laut Amerika. Gerhana ini dapat diamati di bagian barat Asia, Samudra Hindia, bagian timur Afrika, dan bagian timur Eropa pada saat bulan terbit.

Bagi kamu yang ingin menyaksikannya langsung, puncak Gerhana Bulan Total ini dapat pada Pukul 20:29,8 WIB; 21:29,8 WITA; dan 22:29,8 WIT.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.