Hiu dan pari adalah satwa yang populasinya cukup melimpah di Indonesia. Tapi kondisi populasi hiu dan pari di Indonesia serupa dengan yang terjadi di dunia, yakni penurunan populasi akibat penangkapan, perubahan lingkungan, kerusakan habitat, nilai ekonomi, dan kebutuhan pangan. Karena hiu dan pari di Indonesia, merupakan sumber protein paling terjangkau tidak hanya di pesisir juga oleh kaum urban.
Andhika Prima Prasetyo Peneliti Pusat Riset Zoologi Terapan (PRZT) BRIN, mengatakan perdagangan hiu dan pari kita terbesar di dunia. Setelah itu disusul Spanyol dan India. Penangkapan menunjukkan kondisi yang fluktuatif dan terjadi penurunan dimana pada tahun 2000 penangkapan hiu menurun sedangkan pari semakin meningkat.
Hasil produk hiu dan pari meliputi sirip, daging dan tulang hiu. Adapun kulit pari diolah menjadi dompet, sarung pedang dan sepatu. “Secara umum pemanfaatan hiu dan pari adalah “zero waste” yang dimanfaatkan mulai dari fin (sirip) hingga intestine (isi perut). Tujuan utama ekspor sirip hiu dan pari adalah Hong Kong, sedangkan khusus jenis pari produk daging utamanya ke Malaysia,” kata Andika, dalam keterangannya.
Hiu merupakan ikan bertulang rawan, ada juga ikan pari, skate, dan chimera yang masuk kelas Chondrichthyes. Uniknya, sirip yang paling mahal bukan dari hiu tetapi dari pari yaitu jenis pari kikir dan pari kekeh.
Perbedaan skate dengan pari terdapat pada sistem reproduksinya, yaitu ikan pari melahirkan sedangkan skate ini justru bertelur. Untuk hiu hantu atau chimera adalah jenis hiu yang jarang dilihat karena habitatnya di kedalaman.
Keempat ikan bertulang rawan tersebut perbedaan utamanya adalah pada letak dan jumlah insang. Hiu memiliki celah insangnya di bagian samping, sedangkan ikan pari celah insangnya di bawah. “Masalah utama penurunan populasi hiu dan pari adalah penangkapan berlebih di daerah tropis, dimana biodiversitas yang tinggi, namun jumlah sedikit,” ucap Andika.
Tren menunjukkan status kerentanan hiu dan pari secara global makin meningkat, ini cukup mengkhawatirkah. Bahkan jenis ikan laut yang dideklarasikan punah berasal dari Indonesia ialah pari Jawa. Soalnya,pemanfaatan hiu dan pari cukup beragam yaitu mulai dari penggunaan akuaria hingga pengobatan. Kemudian yang paling banyak adalah pemanfaatan sebagai makanan termasuk pemanfaatan untuk domestik.
Andika menyarankan pemerintah dan masyarakat terus melakukan pengelolaan perikanan, pengembangan kawasan konservasi, termasuk pembatasan perdagangan. Pengelolaan dan konservasi hiu dan pari dapat didukung dengan pendekatan genetik yaitu identifikasi spesies.
Pendekatan genetik juga dapat mendukung ketertelusuran geografis, mendukung penegakan hukum dan regulasi. Perlindungan keanekaragaman hayati, termasuk keanekaragaman genetik, serta pengembangan laboratorium uji genetik.






Be First to Comment