Press "Enter" to skip to content
Planet Mars (dok.commons.wikimedia.org/ESA/MPS/UPD/LAM/IAA/RSSD/INTA/UPM/DASP/IDA)

NASA Uji Mesin Roket yang Bisa Bawa Manusia ke Mars 45 Hari Saja

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang menguji roket bertenaga nuklir yang dapat mengirim astronot ke Planet Mars hanya dalam 45 hari. Dalam proyek ini, NASA bekerjasama dengan sebuah badan di Departemen Pertahanan AS (Pentagon) yaitu Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA).

Kedua lembaga baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka dapat membangun sebuah mesin roket termal nuklir yang diprediksi akan berfungsi segera setelah tahun 2027.

Sistem roket NASA saat ini didasarkan pada metode propulsi kimia tradisional yang sudah berusia seabad. Dalam sistem tradisional ini, pengoksidasi (yang memberikan reaksi lebih banyak oksigen untuk dibakar) dicampur dengan bahan bakar roket yang mudah terbakar untuk menciptakan semburan dorong.

Baca juga: Ditemukan Tanda Bisa Hidup di Planet Mars dalam Jangka Panjang

Adapun sistem nuklir yang baru, akan memanfaatkan reaksi berantai dari penghancuran atom untuk menggerakkan reaktor fisi nuklir yang tiga kali atau lebih lebih efisien, dan dapat mengurangi waktu penerbangan ke Mars menjadi sepersekian dari tujuh bulan saat ini.

DARPA dan NASA memiliki sejarah panjang kolaborasi dalam bidang teknologi, mulai dari roket Saturn V yang membawa manusia ke Bulan untuk pertama kalinya, hingga robot servis dan pengisian bahan bakar satelit.

Stefanie Tompkins, direktur DARPA, mengatakan penelitian mengenai luar angkasa sangat penting untuk perdagangan modern, penemuan ilmiah, dan keamanan nasional. “Kemampuan untuk mencapai kemajuan pesat dalam teknologi luar angkasa akan sangat penting untuk mengangkut material ke bulan dengan lebih efisien dan cepat, dan pada akhirnya, mengantar manusia ke Mars.” ujar Tompkins, seperti dilansir Live Science.

NASA memulai penelitiannya ke dalam mesin termal nuklir pada tahun 1959, yang akhirnya mengarah pada desain dan konstruksi Nuclear Engine for Rocket Vehicle Application (NERVA), sebuah reaktor nuklir inti padat yang berhasil diuji di Bumi. Rencana untuk menyalakan mesin di luar angkasa, dihentikan setelah akhir Era Apollo tahun 1973 dan pengurangan pendanaan secara drastis.

Baca juga: Dari Arab Menuju Planet Mars

Mesin nuklir dapat menyala lebih efisien daripada bahan kimia dan untuk waktu yang lama dapat mendorong roket lebih cepat dan lebih jauh.

Mesin nuklir ini terdiri dari dua jenis: reaktor Nuclear Electric Propulsion (NEP), yang bekerja dengan menghasilkan listrik yang melepaskan elektron dari gas mulia seperti xenon dan kripton sebelum meledakkannya dari pendorong pesawat ruang angkasa sebagai berkas ion; dan reaktor Nuclear Thermal Propulsion (NTP), yang merupakan jenis yang sedang diselidiki oleh NASA, menggunakan reaksi fisi untuk memanaskan gas (biasanya hidrogen atau amonia) sehingga mengembang melalui nosel untuk memberikan daya dorong.

Penerbangan Artemis 1 adalah yang pertama dari tiga misi yang menguji hardware, software, dan ground system yang ditujukan untuk suatu hari nanti bisa membangun pangkalan di Bulan dan mengangkut manusia pertama ke Mars.

Uji terbang pertama ini akan diikuti oleh Artemis 2 dan Artemis 3 masing-masing pada 2024 dan 2025/2026. Artemis 2 akan melakukan perjalanan yang sama dengan Artemis 1 tetapi dengan awak manusia beranggotakan empat orang, dan Artemis 3 akan mengirim wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama untuk mendarat di permukaan Bulan, tepatnya di kutub selatan Bulan.

Menurut mars.nasa.gov, perjalanan ke Mars akan dimulai setelah pesawat luar angkasa terpisah dari roketnya, segera setelah peluncuran. Pesawat luar angkasa meninggalkan Bumi dengan kecepatan sekitar 39.600 km/jam. Perjalanan ke Mars akan memakan waktu sekitar tujuh bulan dan menempuh jarak sekitar 480 juta kilometer.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.