Press "Enter" to skip to content
Ilustrasi (Foto: Alexa/Pixabay)

KINI AKU TAHU, Mengapa ‘Pup’ Berbau Tak Sedap

Kotoran, tinja, feses, pup, apapun namanya, mengeluarkan aroma atau bau tak sedap. Apa penyebabnya?

Shelby Yaceczko, seorang ahli gizi klinis di UCLA Health, mengatakan pup umumnya tidak berbau sedap karena mengeluarkan produk sampingan dari pencernaan kita.

Dilansir dari Live Science, biang kerok bau busuk itu adalah Skatole, yang juga dikenal sebagai 3-methylindole.

Ini adalah salah satu senyawa yang memberikan bau busuk. Senyawa ini dihasilkan oleh bakteri ketika mereka memecah asam amino L-triptofan di saluran pencernaan. Lucunya, senyawa yang sama dalam konsentrasi kecil menghasilkan aroma yang harum pada bunga melati.

Kamu tahu, ada lebih dari 10.000 spesies mikroba yang hidup di dalam tubuh manusia dan lebih banyak sel bakteri daripada sel manusia. Mikroorganisme ini sangat penting untuk pencernaan dan sebagian besar bertanggung jawab atas bau pup.

Bakteri yang berbeda mengeluarkan gas yang berbeda tergantung pada jenis makanan dan zat yang kita uraikan, Bakteri di saluran pencernaan dan mulut berkontribusi pada proses ini.

Karena bakteri menguraikan apa yang kita makan, faktor-faktor seperti pola makan, asupan alkohol, suplemen makanan, dan obat resep dapat memengaruhi bau pup.

Alkohol gula, seperti sorbitol, yang sering digunakan dalam permen, dapat membuat pup berbau tidak sedap. Makanan yang mengandung sulfat – seperti telur, brokoli, kubis, kembang kol, bawang, kacang-kacangan, dan daging, memproduksi gas sulfur yang memiliki bau telur busuk selama pencernaan.

Makanan yang diproses dan bergula tinggi sulit dicerna sehingga bakteri akan menghasilkan lebih banyak gas dan pup yang lebih bau. Begitu juga mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar menghasilkan pup yang berbau karena alkohol dapat merusak usus dan proses pencernaan.

Kalau pup kamu mengeluarkan bau yang sangat busuk dan tidak kunjung hilang, dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang serius. Penyakit malabsorpsi, seperti penyakit radang usus atau penyakit celiac, dapat mencegah tubuh mencerna dan menyerap nutrisi, yang dapat menyebabkan bau busuk secara konsisten.

Infeksi virus atau bakteri dalam usus juga bisa menjadi penyebab bau busuk. Dan apa yang disebut gangguan motilitas, yang menyebabkan pengosongan saluran pencernaan yang lebih lambat dari biasanya, membuat kotoran membutuhkan waktu lebih lama untuk berfermentasi, sehingga meningkatkan bau busuk.

Jika bau tidak sedap yang tidak biasa terus berlanjut, terutama jika ditambah dengan gejala-gejala seperti diare, darah pada tinja, sakit perut atau demam, itu tanda bahwa kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.