Press "Enter" to skip to content
Image by Bruno Henrique from Pixabay

Pelukis Da Vinci Ternyata Punya Kemampuan Super “Si Mata Cepat”

Beberapa manusia punya kemampuan mata yang luar biasa. Disebut dengan istilah ‘mata cepat’. Salah satu sosok yang terkenal memiliki kemampuan ini adalah Leonardo da Vinci, yang mampu menangkap ekspresi sekilas berupa senyuman enigmatik di bibir Monalisa, atau menggambarkan kepakan sayap capung yang tak selaras dengan apik dalam lukisannya.

Para pemain tenis atau bisbol juga termasuk sebab mereka mampu melihat pergerakan bola yang sangat cepat.

Para peneliti dari University of Basel, Swiss, telah mengkonfirmasi teori ‘mata cepat’ yang telah lama dibicarakan oleh para sejarawan seni. Profesor David S. Thaler berfokus pada lukisan da Vinci tentang capung dan menyatakan bahwa seniman besar itu melihat dunia dalam semacam ‘bingkai beku’ di mana dia bisa mengingat satu pose (jepretan) individu secara berurutan.

Jadi, ini seperti kemampuan mata merekam objek tak ubahnya shutter kamera yang dilengkapi dengan motor, yang merekam tiap-tiap gerakan obyek foto dalam kecepatan cepat.

Thaler dan timnya menggunakan ukuran yang disebut frekuensi fusion flicker (sama dengan satuan frame per secondfps, pada kamera) yang menentukan berapa banyak gambar yang kamu bisa lihat saat memandang sekeliling. Ternyata Da Vinci mampu melihat 50 hingga 100 fps. Sedangkan untuk manusia rata-rata antara 20 dan 40 fps.

Seniman, yang hidup dari tahun 1452 hingga 1519 ini menunjukkan dalam sketsanya bagaimana sayap depan capung ketika dinaikkan dan sayap belakang diturunkan – suatu gerakan yang terjadi dengan sangat cepat. Saat Thaler dan timnya mencoba mengamati sayap capung dengan mata telanjang mereka, hasilnya blur.

Penelitian Thaler mendapati bagaimana mata Da Vinci begitu tajam, sehingga ia berhasil menemukan perubahan yang luar biasa dan sesaat dalam gerakan sayap capung. Fakta bahwa sayap capung mengepak secara tidak selaras dikonfirmasi oleh fotografi slow motion pada empat abad setelah Da Vinci melukis sayap capung itu.

Begitu juga dalam lukisan Monalisa. Da Vinci mampu menangkap senyuman sekilas Monalisa lalu merekamnya dalam lukisannya. “Senyuman Mona Lisa begitu penuh teka-teki karena itu mewakili sebuah momentum dan mata Leonardo yang cepat menangkap itu dan mengabadikannya,” ucap Thaler, seperti dilansir Daily Mail.

Thaler menduga, pelukis Jepang Hokusai, yang terkenal dengan lukisannya The Great Wave of Kanagawa, juga punya kemampuan yang sama. Pelukis yang hidup di era Edo (1760-1849) ini juga menangkap perbedaan dalam sayap capung.

Thaler juga kagum pada kemampuan Ted Williams, seorang legenda bisbol Amerika yang melatih dirinya melihat jahitan bola bisbol saat terbang ke arahnya. Kabarnya, Williams bisa melihat jahitan bola itu meskipun bolanya berputar 30-50 kali per detik.

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.