Press "Enter" to skip to content
Fosil Gastropoda Grobogan (Foto: Hardiat Dani Satria)

Temuan Dugaan Fosil Spesies Baru Gastropoda

Penemuan fosil menarik kembali terjadi di Jawa Tengah, tepatnya di wilayah Grobogan. Seorang warga asal Kendal menemukan fosil yang diduga berasal dari spesies gastropoda purba. Temuan ini diduga merupakan fosil spesies baru gastropoda khas wilayah Indonesia. Seperti diketahui, gastropoda merupakan hewan yang berjalan dengan kaki perut yang digunakan untuk bergerak dan sebagian besar memiliki cangkang tunggal yang melingkar sebagai pelindung

Penemu fosil, Hardiat Dani Satria (34), mengatakan bahwa bentuk fosil tersebut berbeda dengan spesies yang sudah tercatat dalam literatur ilmiah sebelumnya. Panjang fosil yang mencapai 3,5 cm dengan bentuk menyerupai famili Nassariidae atau Turritellidae membuatnya semakin unik.

“Menurut pengamatan saya, ini adalah gastropoda purba yang hidup di perairan payau atau perairan dangkal. Ciri-ciri fosil tersebut tidak sepenuhnya cocok dengan spesies yang telah dikenal dalam literatur internasional,” kata Hardiat Dani Satria.

Fosil itu semakin menarik karena bisa menjadi bukti sejarah geologi Grobogan. Daerah tersebut diduga kuat dahulu merupakan bagian dari wilayah Selat Muria, sesuai dengan perkiraan para ahli.

“Setelah saya amati dan cocokkan dengan buku Phylogeny and Evolution of the Mollusca, Handbook of Systematic Malacology, dan Classification and Nomenclature of Gastropod Families, belum ada yang sesuai berdasarkan ukuran dan bentuknya. Maka dari itu, perlunya dilakukan kajian lebih mendalam dari para ahli paleontologi untuk memastikan status fosil tersebut,” imbuh Hardiat.

Penemuan ini diharapkan dapat memperkaya khazanah penelitian biologi purba di Indonesia. Jika terbukti sebagai spesies baru, maka fosil ini bisa menambah daftar panjang keanekaragaman gastropoda endemik khas Nusantara. Meski bentuknya menyerupai gastropoda laut yang umum ditemukan dalam catatan fosil, perbedaan ukuran menjadi poin penting. Fosil ini tidak sesuai dengan ukuran penemuan sebelumnya yang tercantum dalam buku-buku ilmiah, sehingga membuka ruang untuk penelitian lanjutan.

Penulis: Hardiat Dani Satria 

Be First to Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mission News Theme by Compete Themes.